Thursday, September 25, 2014

Jakarta Repose Project #6

BIO

Nama; Stephanie Alicia

Umur; 23 th

Domisili; Jakarta Utara

Pekerjaan; Pengangguran

Stephanie Alicia seringkali mengisi waktu luangnya dengan hobi nya, yaitu memasak, membaca, dan juga menonton film. Namun walaupun ia suka memasak, kegiatan yang tidak disukai Alicia adalah menyuci piring bekas memasak. Tidak hanya itu ia juga tidak menyukai bersih-bersih rumah, dan juga pekerjaan kuliah seperti paper work.
                Untuk tempat favotit nya sendiri Alicia lebih memilih Starbukcs, tepatnya di mal Kelapa Gading dan karawaci. Alasan nya memilih Starbukcs karena menurutnya Starbucks adalah familiar brand, ‘mungkin karena starbucks itu familiar brand kali ya… jadi kalo mikir coffee shop tuh langsung starbucks…’. Sedangkan tempat yang tidak disukai oleh Alicia adalah Santouka Ramen, dikatakan olehnya, ‘santouka ramen, super overpriced soalnya’. Menurutnya Santouka Ramen meimiliki kualitas yang sama dengan Ikkousha namun harga yang ditawarkan jauh melebihi kualitas itu sendiri.
                Pengalaman menyebalkan yang pernah dialami oleh Alicia berhubungan dengan hobinya yaitu memasak, pada saat memanggang kue rumahnya mati lampu sehingga kue yang sedang dalam proses gagal.  Alicia juga tidak menyukai travel yang diikuti oleh banyak orang, sehingga membuat sulit perjalanan. Untuk pengalaman yang berkesan sendiri, masih berhubungan dengan hobinya, ia merasa senang saat mendapatkan resep baru yang di develop sendiri.

                Dilihat dari kegiatannya Alicia lebih terfokus pada hobi nya, sehingga waktu luang yang ada diisi dengan hobi. Aktivitas yang sangat efektif untuk mengisi waktu luang, karena tidak hanya membuang waktu saja namun dengan menggerjakan hobi Alicia mendapatkan self accomplishment.

Jakarta Repose Project #5

               
BIO

Nama; Su Phing

Umur; 20 th

Domisili; Jakarta Pusat
Pekerjaan; Mahasiswi

Su Phing (kiri) mahsiswi yang berumur 20, berdomisili di Jakarta Pusat, sering kai mengisi waktu luangnya untuk ‘me time’, dan juga makan di restoran favoritnya yaitu Yo Kitchen, karena lokasi nya yang terjangkau dan suasananya yang nyaman. Hobi dari Su Phing sendiri adalah membaca komik dan menyanyi, semua kegiatan tersebut tidak terlalu memakan biaya. Seperti pelajar pada umumnya ia tidak menyukai tugas kampus, dan juga mengikuti rapat. untuk tempat yang Su Phing tidak suka adalah mal, ‘mal.. ahahaha.. soalnya terlalu rame’.
                Pengalaman menyebalkan di saat leisure Su Phing adalah diganggu saat tidur untuk melakukan kegiatan yang tida penting, dan saat wifinya gangguan. Pengalaman berkesan sendiri ia mengakui bahwa saat ia bisa mendapatkan istirahat di sela-sela kesibukannya.
                Instagram menjadi media social pilihannya. Karena kegiatan yang dilakukan Su Phing tidak mengeluarkan biaya banyak maka dalam satu bulan Su phing hanya mengeluarkan uang sebanyak kurang lebih dua juta, dan untuk leisure sendiri disisihkan sebanyak dua ratus ribu.

                Su Phing lebih memilih mengabiskan waktu luangnya untuk bersantai sendiri ‘me time’, dan juga menikmati makanan di tempat favoritnya. Kegiatan leisure Su Phing lebih terkonsentrasi pada ketenangan dirinya sendiri, cenderung untuk menutup diri pada dunia luar untuk sementara, yang memang sesuai karena ia sendiri tidak menyukai keramaian.

Jakarta Repose Project #4

            
BIO

Nama; Shirley Patricia

Umur; 20 th

Domisili; Jakarta Barat

Pekerjaan; Mahasiswa

 Shirley Patricia (kiri), 20 tahun yang berdomisili dari Jakarta Barat mengerti akan arti leisure sendiri. Hobi dari Shirley sendiri adalah renang, bersepeda, menggambar, dan membuka youtube.  Kegiatan yang tidak memakan banyak biaya, dan bisa dilakukan di mana saja. Dan memang tempat favoritnya juga sangat mudah ditemukan di rumah masing-masing, yaitu kasurnya. Dan kita tahu pasti betapa nyamannya kasur kita sendiri, maka tidak lah heran jika ia menyatakan bahwa itu adalah tempat favoritnya. Preferensi untuk tempat berenang Shirley adalah tempat yang tidak memiliki perosotan. Hal ini diakibatkan oleh pengalaman nya jatuh dari perosotan.
                Untuk pengalaman yang berkesan sendiri Shirley mengatakan tidak ada, namun ia bercerita tentang pengalamannya yang tidak jadi melompat dari jembatan Cinta. Ini bisa dikatakan pengalaman yang berkesan walaupun ia tidak melompat dari jembatan tersebut. Ia juga mengatakan lebih memilih snorkeling atau berenang tanpa pelampung dari pada terjun ke air.
Kegiatan yang tidak disukai olehnya adalah membersihkan rumah, dan menyetrika pakaian. Dan tempat yang tidak disukai adalah kampus, ia mengatakan bahwa kampus ‘bikin ngantuk’ apa lagi jika ditambah dengan pengajar yang penjelasannya sangat berdasar dari slide, dan bicaranya tidak jelas. Untuk media sosial sendiri Shirley mengakui bahwa ia jarang menggunakannya, ‘ga gitu aktif sih ahahaha.. Cuma buka yahoo, line’. Shirley tidak memberikan detail pengeluaran yang dikeluarkan selama sebulan karena ia tidak pernah menghitungnya, dan alasan privacy, namun ia memberikan kisaran setidaknya 50% digunakan untuk leisure.
                Untuk orang seperti Shirley cukup mudah mengisi waktu luangnya, karena ia tidak keluar ke tempat-tempat seperti mal, kafe, bioskop yang biasanya didesain sedemikian rupa untuk memenuhi keinginan konsumen. Orang seperti Shirley lebih menyukai untuk menghabiskan  waktunya di tempat-tempat yang sederhana.


Jakarta Repose Project #3


 BIO

Nama; Rivan

Umur; 21 th

Domisili; Jakarta Barat

Pekerjaan; Pengangguran

Leisure bagi Rivan adalah waktu untuk bersantai, dan biasanya ia mengisi waktunya dengan menonton film, bermain game, dan membaca novel. Ia tidak menyukai kegiatan yang berhubungan dengan olahraga, dan juga pekerjaan kuliah. Untuk tempat yang disukai oleh Rivan sendiri adalah rumah dan mal Puri, selain lokasi yang dekat dengan rumah ia menyukai Starbuck di sana. Menurutnya Starbucks Puri memiliki atmosfer yang nyaman, dan Rivan sendiri sudah merasa loyal dengan Starbucks, ia mengatakan ‘harga minuman ya lebih murah tuh lingkungannya ga gitu nyaman buat nongkrong’ alasan lain mengapa ia meilih Starbucks karena harganya yang pas dengan suasananya, jadi tidak rugi.
Pengalaman yang tidak mengenakan ia pernah alami di mal PIK, di mana ia sempat tersasar saat menuju ke sana sehingga semua restoran ramai dan akhirnya ia makan di tempat yang tidak enak. Selain itu menurutnya signal di PIK jelek sehingga sulit untuk berkomunikasi, tempat parker yang kurang, dan ramai. Selain PIK ia juga mengatakan mal Lippo, namun itu hanya sekedar bosan berhubung dulu ia berkuliah di UPH.
 Pengalaman berkesan terjadi saat ia ke Gading untuk mencoba Imax yang baru buka di mal SMS. Menurutnya pengalaman ini memuaskan karena; tidak macet, lalu ia mendapat tiket IMAX di jam yang ia mau, mendapatkan buku yang diinginkan di Periplus. dan ada Tamani CafĂ© yang di Puri sudah tidak ada.
Untuk media social sendiri Rivan sering mengunaka Path dan Instagram, dan pengeluarannya bisa mencapai 4 juta dalam sebulan. Dari 4 juta tersebut, 2 juta disisihkan untuk leisure.

Rivan memilih untuk bermain game, nonton, dan membaca novel. Kegitaan tersebut cukup mengaluarkan biaya, terutama game karena harga gem sekarang sudah melonjak tinggi jadi tidak heran pengeluarannya untuk leisure mencaoai 2 juta. Jika dilihat rivan lebih memilih kesenangan yang berhubungan dengan imajinasi, dan juga visual, karena game, novel, dan film melibatkan kedua hal tersebut.

Wednesday, September 24, 2014

Jakarta Repose Project #2

BIO

Nama; Shein Josephine

Umur; 20 th

Domisili; Jakarta Barat

Pekerjaan; Mahasiswi



Shein Josephine adalah mahasiswi berusia 20 tahun, yang berdomisili di Jakarta Utara. Pendapatnya mengnai leisure sendiri pada awalnya adalah view, yang akhirnya diluruskan oleh saya sebagai interviewer. Setelah hal tersebut diklarifikasi maka pertanyaan lain pun mulai dikeluarkan.
                Hobi dari mahasiswi tersebut adalah menonton tv, jalan-jalan di mall, dan juga shopping. Mal yang sering dikunjungi adalah Central Park, Taman Mini, Grand Indonesia, dan Baywalk, dengan alasan lokasi yang dekat dengan tempat tinggal. Lalu seperti pelajar kebanyakan, kegiatan yang tidak disuka adalah belajar, dan mengerjakan tugas, selain itu juga ia tidak menyukai kemacetan karena membuang waktu di jalan.
                Untuk tempat favorit ia memilih Starbucks, dan Bershka. Di starbucks ia merasa nyaman, dan enak untuk tempat bersantai. Untuk shopping sendiri ia memilih Bershka karena produk fashion nya yang murah, sehingga terjangkau oleh Shein. Beralih dari tempat favorit, perpustakaan menjadi pilihannya untuk kategori tempat yang ia tidak suka. Hal ini dikarenakan Shein sendiri tidak suka membaca buku, ia mengatakan perpustakaan itu ‘full of books’.
                Pengalaman menyebalkan yang ia pernah alami adalah di dekat Untar, makanan yang di pesan ada rambutnya, pengalaman yang cukup umum yang pernah dialami oleh semua orang. Yang menarik adalah saat Sheiin sedang ke Central Park dan AC nya mati. Pribadi saya sendiri pasti akan langsung pulang karena suasana yang sangat tidak nyaman dan panas, seperti yang dikatak oleh Shein sendiri ‘sumpah itu panasnya wooo… mal segede gitu ac nya mati, udah jendela dikit..’. Namun kenyataan nya ia mengakui bahwa ia tidak langsung pulang melainkan tetap di mal untuk menikmati es krim dengan temannya. Dan menariknya ia mengaku bahwa tidak ada pengalaman berkesan, menurutnya yang berkesan hanya sebatas bebas dari pekerjaan kuliah, dan bersantai.
                Mengenai media social, ia memilih media televisi dan internet. Untuk pengeluaran sendiri Shein mengatakan kurang lebih dua juta per bulan, dan satu juta untuk leisure. Sepanjang wawancara Shein bersikap santai dan tidak ‘jaim’, hal ini karena kami sudah berteman sejak lama.

                Dilihat dari pengeluaran Shein sebesar dua juta perbulan, ini termasuk B. Orang seperti Shein lebih memilih untuk bersenang-senang dan melegakan pikiran dengan berjalan-jalan di mal terutama untuk shopping. Dapat dikatakan juga Shein menyukai keramaian. Dari kegiatan itu sendiri Shein mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan momen spesial yaitu terbebas dari pekerjaan kuliah.

Jakarta Repose Project #1

               
BIO

Nama; Octaviani Sanjaya

Umur; 20 th

Domisili; Jakarta Barat

Pekerjaan; Mahasiswi

Octaviani Sanjaya mahasiswi yang berdomisili di Jakarta Barat biasanya mengisi waktu luangnya dengan belajar, menonton film seri, dan membaca novel. Tidak jarang juga ia pergi ke mal untuk makan, lari di dalam komplek dan juga ke vihara untuk beribadah. kegiatan yang tidak di suka adalah belajar, bangun pagi untuk ke kampus, dan juga menunggu di sela-sela kelas kosong. Tempat favoritnya adalah mal, dan juga timezone, di tempat-tempat ini biasanya ia melepas stress dari kerjaan di kampus. Uniknya lagi Octa mengakui bahwa tidak memiliki tempat yang tidak disukai.

                Pengalaman menyebalkan yang pernah dialami oleh nya adalah saat ia pergi ke Dufan dengan keluarganya. Kurangnya infromasi mengakibatkan harga tiket yang dibeli oleh Octa melebihi dari perkiraannya, yang seharusnya 90 ribu jadi 250 ribu. Namun pengalaman berkesannya tidak kalah menarik, Octa dan teman-temannya sempat naik bus dua tingkat yang ada di Jakarta, gratis. Diakui olehnya bahwa bus tersebut bersih dan tidak banyak penumpangnya sehingga nyaman, tidak seperti trans Jakarta.
                Untuk pengeluaran selama sebulan ia mengatakan kurang lebih 800 ribu. Hal ini diakibatkan oleh Octaviani yang seorang vegetarian, jadi ia selalu membawa bekal dari rumah.

                Octaviani lebih sering menghabiskan leisure di sekita rumah, walaupun ada kalanya ia memilih untuk ke mal. Jika dilihat dari situ Octaviani merupakan orang yang menyukai suasana rumahan, di mana ia merasa nyaman dan juga familiar. Tidak jarang orang yang memiliki preferensi tersebut, karena selain tidak mengeluarkan biaya banyak di rumah biasanya orang merasa nyaman dengan sendirinya.