Wednesday, October 29, 2014

Dunia Serangga TMII

TMII Dunia Serangga

Dunia Serangga yang berlokasi di TMII memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis serangga yang unik dari seluruh Indonesia. Tidak hanya serangga display namun ada juga Taman Kupu-Kupu yang berisikan dengan kupu-kupu hidup, sehingga pengunjung dapat melihat secara langsung habitat kupu-kupu. Ada juga kebun binatang kecil yang disediakan untuk para pengunjung, hewannya juga tidak banyak yaitu kijang, kancil, tupai, dan kalong.

Mereka juga kerap kali mengadakan pameran dan presentasi di sekolah untuk memperkenalkan kepada murid-murid, dengan cara ini maka sekolah sering kali mengadakan tur pendidikan ke Dunia Serangga. Untuk tur sendiri mereka menawarkan ruang audiovisual untuk memutar video mengenai serangga yang memiliki informasi kebih lengkap, fasilitas ini tidak hanya untuk anak sekolah namun juga bisa untuk rombongan lain dengan perjanjian terlebih dahulu. Mereka juga menyediakan lembar kerja untukmurid-murid yang berkunjung agar sesuai dengan informasi yang disediakan di Dunia Serangga.

Dunia Serangga TMII mengadakan program jasa pelayanan etomologi untuk umum yang sudah berjalan sejak tahun 2000-an, di sini mereka megajarkan teknik pengawetan, menangkap serangga. Untuk lanjutannya mereka tidak hanya mengadakan program etomologi di sekolah, namun mereka terjun ke alam.

Untuk taman kupu-kupunya sendiri jumlah kupu-kupu yang ada sangat sedikit, hal ini  mengecewakan pengunjung karena tidak sesuai dengan ekspektasi. Dan kurangnya koleksi serangga yang di display seperti laba-laba tidak ada di Dunia Serangga.

  

Pull n Bear

Pull n Bear

Pull n Bear mebuka tokonya dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Mereka menawarkan produk fashion terutama baju dan celana. Untuk range harganya sendiri berkisar dari 50.000 sampai 2.000.000 rupiah. Mereka juga menyediakan charger di lantai dua untuk memfasilitasi para pria saat menunggu teman, pasangan, ataupun kerabat mereka yang sedang berbelanja. Pull n Bear menyediakan chargeran di lantai dua berkenaan dengan penawaran pakaian pria di lantai dua, sedangkan di lantai satu lebih terfokus pada pakaian wanita.

Promosi yang diadakan oleh mereka berupa diskon dari bank, untuk Pull n Bear sendiri tidak memiliki promosi diskon karena franchise. Ada juga promosi dari Pull n Bear berupa sms blast, poster, dan display baju di manekin. Untuk perkenalan produk baru Pull n Bear tidak melakukan promosi seperti brosur, namun mereka mengandalkan display manekin yang berada tengah toko.

Desain Pull n Bear yang mengikuti trend mengakibatkan konsumen seringkali mengunjungi toko dua kali sehari, selain itu ada juga factor lokasi di mana Pull n Bear GI yang sangat dekat dengan pintu masuk mal dan dengan perkantoran, sehingga karyawan sering kali mengunjungi Pull n Bear. Hal ini juga mempengaruhi return consumen dari Pull n Bear sendiri, karena saat istirahat siang para pekerja kantoran sering kali mengunjungi Pull n Bear, dan saat pulang mereka sering kali kembali ke Pull n Bear untuk melihat-lihat.

Kelebihan dari Pull n Bear adalah style yang masuk ke kalangan remaja hingga dewasa, dan juga lebih up to date. Mereka juga memperbolehkan penukaran produk dalam kurun waktu 30 hari dengan membawa bon.

Konsumen dari Pull n Bear sendiri tidak mengetahui keberadaan charger Pull n Bear. Dari sini terlihat bahwa Pull n Bear kurang mengkomunikasikan fasilitas lebihnya kepada konsumen. Sebaiknya fasilitas ini dikomunikasikan agar konsumen lebih merasa kelebihan dari Pull n Bear.

Cath Kidston

Cath Kidston
Cath Kidston yang berlokasi di Kota Kasablanka mebuka tokonya dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam. Mereka menyediakan berbagai macam jenis tas, dari hand bag sampai backpack, ada juga note book dan kotak penyimpanan kecil. Untuk range harganya sendiri cath Kidson memberikan penawaran dari 79.000 rupiah sampai 1.699.999 rupiah. Range harga ini tidak mengherankan karena produk yang ditawarkan oleh Cath Kidson sendiri orisinil dari London, dan juga tahan air. Hal tersebut yang memberikan value lebih kepada para konsumen Cath Kidson.

 Di setiap toko Cath Kidson juga mempunyai sistim data base untuk menyimpan data-data pelanggan mereka seperti nama, e-mail,  dan nomor handphone. Informasi ini akan dikirim kan ke operation mereka. Informasi ini digunakan untuk memberitahukan para konsumennya mengenai promo-promo yang diadakan oleh Kath Kidson, biasanya berupa e-mail blast serta sms blast. Selain itu ada juga catalog yang diberikan bagi kostumer Cath Kidson.

Komplain yang sering didapat oleh Cath Kidson biasanya berhubungan dengan barang slow moving yang di diskon, konsumen sering bertanya mengapa barangnya di diskon, cara mengatasinya karyawan menjelaskan produk yang slow moving tersebut. Cath Kidson mengukur kepuasan pelanggan nya dari feedback yang didapatkan oleh konsumen, biasanya mengenai keunikan barang dan juga bahan nya yang ringan, berbeda dari yang lain. Ada beberapa return consumen, biasanya mereka menanyakan ada tidaknya barang baru yang ditawarkan.


Menurut testimoni pelanggan dari toko Cath Kidson value yang ditawarkan dari pihak manajemen sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Konsumen dari Cath Kidson sendiri memilih merek ini karena produknya yang berasal orisinil dari London. Selain itu memang diakui oleh mereka bahwa produk dari Cath Kidson sendiri terutama dompet, karena ia memiliki dompet Cath Kidson, unik. Alasan mereka mengatakan hal tersebut adalah motif yang unik dan juga bahan nya yang dikatakannya ‘enak’, karena aman jika terkena air.

Thursday, September 25, 2014

Jakarta Repose Project #6

BIO

Nama; Stephanie Alicia

Umur; 23 th

Domisili; Jakarta Utara

Pekerjaan; Pengangguran

Stephanie Alicia seringkali mengisi waktu luangnya dengan hobi nya, yaitu memasak, membaca, dan juga menonton film. Namun walaupun ia suka memasak, kegiatan yang tidak disukai Alicia adalah menyuci piring bekas memasak. Tidak hanya itu ia juga tidak menyukai bersih-bersih rumah, dan juga pekerjaan kuliah seperti paper work.
                Untuk tempat favotit nya sendiri Alicia lebih memilih Starbukcs, tepatnya di mal Kelapa Gading dan karawaci. Alasan nya memilih Starbukcs karena menurutnya Starbucks adalah familiar brand, ‘mungkin karena starbucks itu familiar brand kali ya… jadi kalo mikir coffee shop tuh langsung starbucks…’. Sedangkan tempat yang tidak disukai oleh Alicia adalah Santouka Ramen, dikatakan olehnya, ‘santouka ramen, super overpriced soalnya’. Menurutnya Santouka Ramen meimiliki kualitas yang sama dengan Ikkousha namun harga yang ditawarkan jauh melebihi kualitas itu sendiri.
                Pengalaman menyebalkan yang pernah dialami oleh Alicia berhubungan dengan hobinya yaitu memasak, pada saat memanggang kue rumahnya mati lampu sehingga kue yang sedang dalam proses gagal.  Alicia juga tidak menyukai travel yang diikuti oleh banyak orang, sehingga membuat sulit perjalanan. Untuk pengalaman yang berkesan sendiri, masih berhubungan dengan hobinya, ia merasa senang saat mendapatkan resep baru yang di develop sendiri.

                Dilihat dari kegiatannya Alicia lebih terfokus pada hobi nya, sehingga waktu luang yang ada diisi dengan hobi. Aktivitas yang sangat efektif untuk mengisi waktu luang, karena tidak hanya membuang waktu saja namun dengan menggerjakan hobi Alicia mendapatkan self accomplishment.

Jakarta Repose Project #5

               
BIO

Nama; Su Phing

Umur; 20 th

Domisili; Jakarta Pusat
Pekerjaan; Mahasiswi

Su Phing (kiri) mahsiswi yang berumur 20, berdomisili di Jakarta Pusat, sering kai mengisi waktu luangnya untuk ‘me time’, dan juga makan di restoran favoritnya yaitu Yo Kitchen, karena lokasi nya yang terjangkau dan suasananya yang nyaman. Hobi dari Su Phing sendiri adalah membaca komik dan menyanyi, semua kegiatan tersebut tidak terlalu memakan biaya. Seperti pelajar pada umumnya ia tidak menyukai tugas kampus, dan juga mengikuti rapat. untuk tempat yang Su Phing tidak suka adalah mal, ‘mal.. ahahaha.. soalnya terlalu rame’.
                Pengalaman menyebalkan di saat leisure Su Phing adalah diganggu saat tidur untuk melakukan kegiatan yang tida penting, dan saat wifinya gangguan. Pengalaman berkesan sendiri ia mengakui bahwa saat ia bisa mendapatkan istirahat di sela-sela kesibukannya.
                Instagram menjadi media social pilihannya. Karena kegiatan yang dilakukan Su Phing tidak mengeluarkan biaya banyak maka dalam satu bulan Su phing hanya mengeluarkan uang sebanyak kurang lebih dua juta, dan untuk leisure sendiri disisihkan sebanyak dua ratus ribu.

                Su Phing lebih memilih mengabiskan waktu luangnya untuk bersantai sendiri ‘me time’, dan juga menikmati makanan di tempat favoritnya. Kegiatan leisure Su Phing lebih terkonsentrasi pada ketenangan dirinya sendiri, cenderung untuk menutup diri pada dunia luar untuk sementara, yang memang sesuai karena ia sendiri tidak menyukai keramaian.

Jakarta Repose Project #4

            
BIO

Nama; Shirley Patricia

Umur; 20 th

Domisili; Jakarta Barat

Pekerjaan; Mahasiswa

 Shirley Patricia (kiri), 20 tahun yang berdomisili dari Jakarta Barat mengerti akan arti leisure sendiri. Hobi dari Shirley sendiri adalah renang, bersepeda, menggambar, dan membuka youtube.  Kegiatan yang tidak memakan banyak biaya, dan bisa dilakukan di mana saja. Dan memang tempat favoritnya juga sangat mudah ditemukan di rumah masing-masing, yaitu kasurnya. Dan kita tahu pasti betapa nyamannya kasur kita sendiri, maka tidak lah heran jika ia menyatakan bahwa itu adalah tempat favoritnya. Preferensi untuk tempat berenang Shirley adalah tempat yang tidak memiliki perosotan. Hal ini diakibatkan oleh pengalaman nya jatuh dari perosotan.
                Untuk pengalaman yang berkesan sendiri Shirley mengatakan tidak ada, namun ia bercerita tentang pengalamannya yang tidak jadi melompat dari jembatan Cinta. Ini bisa dikatakan pengalaman yang berkesan walaupun ia tidak melompat dari jembatan tersebut. Ia juga mengatakan lebih memilih snorkeling atau berenang tanpa pelampung dari pada terjun ke air.
Kegiatan yang tidak disukai olehnya adalah membersihkan rumah, dan menyetrika pakaian. Dan tempat yang tidak disukai adalah kampus, ia mengatakan bahwa kampus ‘bikin ngantuk’ apa lagi jika ditambah dengan pengajar yang penjelasannya sangat berdasar dari slide, dan bicaranya tidak jelas. Untuk media sosial sendiri Shirley mengakui bahwa ia jarang menggunakannya, ‘ga gitu aktif sih ahahaha.. Cuma buka yahoo, line’. Shirley tidak memberikan detail pengeluaran yang dikeluarkan selama sebulan karena ia tidak pernah menghitungnya, dan alasan privacy, namun ia memberikan kisaran setidaknya 50% digunakan untuk leisure.
                Untuk orang seperti Shirley cukup mudah mengisi waktu luangnya, karena ia tidak keluar ke tempat-tempat seperti mal, kafe, bioskop yang biasanya didesain sedemikian rupa untuk memenuhi keinginan konsumen. Orang seperti Shirley lebih menyukai untuk menghabiskan  waktunya di tempat-tempat yang sederhana.


Jakarta Repose Project #3


 BIO

Nama; Rivan

Umur; 21 th

Domisili; Jakarta Barat

Pekerjaan; Pengangguran

Leisure bagi Rivan adalah waktu untuk bersantai, dan biasanya ia mengisi waktunya dengan menonton film, bermain game, dan membaca novel. Ia tidak menyukai kegiatan yang berhubungan dengan olahraga, dan juga pekerjaan kuliah. Untuk tempat yang disukai oleh Rivan sendiri adalah rumah dan mal Puri, selain lokasi yang dekat dengan rumah ia menyukai Starbuck di sana. Menurutnya Starbucks Puri memiliki atmosfer yang nyaman, dan Rivan sendiri sudah merasa loyal dengan Starbucks, ia mengatakan ‘harga minuman ya lebih murah tuh lingkungannya ga gitu nyaman buat nongkrong’ alasan lain mengapa ia meilih Starbucks karena harganya yang pas dengan suasananya, jadi tidak rugi.
Pengalaman yang tidak mengenakan ia pernah alami di mal PIK, di mana ia sempat tersasar saat menuju ke sana sehingga semua restoran ramai dan akhirnya ia makan di tempat yang tidak enak. Selain itu menurutnya signal di PIK jelek sehingga sulit untuk berkomunikasi, tempat parker yang kurang, dan ramai. Selain PIK ia juga mengatakan mal Lippo, namun itu hanya sekedar bosan berhubung dulu ia berkuliah di UPH.
 Pengalaman berkesan terjadi saat ia ke Gading untuk mencoba Imax yang baru buka di mal SMS. Menurutnya pengalaman ini memuaskan karena; tidak macet, lalu ia mendapat tiket IMAX di jam yang ia mau, mendapatkan buku yang diinginkan di Periplus. dan ada Tamani CafĂ© yang di Puri sudah tidak ada.
Untuk media social sendiri Rivan sering mengunaka Path dan Instagram, dan pengeluarannya bisa mencapai 4 juta dalam sebulan. Dari 4 juta tersebut, 2 juta disisihkan untuk leisure.

Rivan memilih untuk bermain game, nonton, dan membaca novel. Kegitaan tersebut cukup mengaluarkan biaya, terutama game karena harga gem sekarang sudah melonjak tinggi jadi tidak heran pengeluarannya untuk leisure mencaoai 2 juta. Jika dilihat rivan lebih memilih kesenangan yang berhubungan dengan imajinasi, dan juga visual, karena game, novel, dan film melibatkan kedua hal tersebut.